Untuk Ibu Pertiwi
Bukit-bukit di
negeriku kini tenggelam
Oleh darah dan
air mata
Apa yang dapat di
lakukan oleh seorang
anaknya yang
merantau ?
Untuk
masyarakatnya yang sengsara ?
Apa pula gunanya
keluh-kesah
Seorang penyair
yang sedang tidak di rumah ?
Seandainya
rakyatku mati dalam
pemberontakan
menuntut nasibnya,
Aku akan berkata
“ Mati dalam perjuangan
Lebih mulia dari
hidup dalam penindasan ”
Tapi rakyatku
tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah
satu-satunya
penyelamat
mereka,
Dan penderitaan adalah
tanah air mereka
Ingatlah saudaraku,
Bahwa syiling
yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan
yang menghulur
di hadapanmu,
Adalah
satu-satunya jambatan
yang
menghubungkan,
Kekayaan hatimu
dengan cinta di hati Tuhan.
Sumber : Puisi Cinta dari Sang Pencinta Sejati; Khalil Gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar