Rabu, 05 September 2012

Untuk Ibu Pertiwi


Untuk Ibu Pertiwi
Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam
Oleh darah dan air mata
Apa yang dapat di lakukan oleh seorang
anaknya yang merantau ?
Untuk masyarakatnya yang sengsara ?
Apa pula gunanya keluh-kesah
Seorang penyair yang sedang tidak di rumah ?
Seandainya rakyatku mati dalam
pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “ Mati dalam perjuangan
Lebih mulia dari hidup dalam penindasan ”
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah satu-satunya
penyelamat mereka,
Dan penderitaan adalah tanah air mereka
Ingatlah  saudaraku,
Bahwa syiling yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan yang menghulur
di hadapanmu,
Adalah satu-satunya jambatan
yang menghubungkan,
Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.
Sumber : Puisi Cinta dari Sang Pencinta Sejati; Khalil Gibran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar