Malam
penuh dengan kecerian dan semua berawal dari sini ...
Malam itu tepat pada malam minggu
tanggal 23 Juli 2011 aku berkumpul bersama teman-teman disekitar rumah.
Kejadian malam itu terjadi hingga larut malam. Awalnya kami berkumpul dan
ditempat tersebut ada sebuah gitar dengan suara yang merdu. Yang memainkan
gitarpun bisa membuat suasana yang serius menjadi penuh dengan canda. Aku baru
mengenal dia, lelaki yang memainkan gitar tersebut. Entah datang dari mana
sosok lelaki itu sampai-sampai dia bisa membuat semuanya termasuk aku menjadi
tertawa terbahak-bahak. Lagu yang paling ku ingat pada malam itu adalah ungkapanku karya Mr. X. Tanpa disadari,
satu persatu senar gitar putus. Dengan putusnya senar gitar, maka berhenti pula
acara nyanyi bareng tersebut. Malam semakin larut, maka untuk mengisi
kekosongan sosok lelaki itu menawarkan untuk main kartu gaplek. Dan sosok
lelaki itupun dengan baik hatinya dia membelikan snack ringan untuk kami
semua. Pada saat itu aku ingin untuk mengunyah makanan, tiba-tiba sosok lelaki
itu datang membawa makanan. Telah lama kemudian, mataku sudah tak kuat lagi
untuk terbuka. Saat itu jam menunjukkan pukul 23.55. Akhirnya acara malam
itupun selesai sampai disitu.
Setelah malam itu, aku tak melihat
sosok lelaki itu disekitar rumahku. Entah kemana perginya sosok lelaki itu,
mungkinkah ia ditelan bumi ? Aku sungguh tak tahu. Aku bertanya-tanya kepada
mereka yang hadir pada malam itu, dan semua jawaban mereka sama, “ Aku tidak
melihat sosok lelaki itu “. Suatu saat aku pasti bisa melihatnya lagi dengan
petikkan senar gitar yang merdu.
Pada awal bulan ramadhan tahun lalu,
ia muncul secara tiba-tiba dihadapanku. Pertemuan pertama dimasjid dekat rumah.
Tanpa ku sadari, ternyata sosok lelaki itu memperhatikanku. Dan satu lagi hal
yang membuat aku terkejut, dibelakangku ia meminta nomor handphone ku kepada sahabat terdekatku. Yang diinginkan sosok
lelaki itu pun telah ia dapatkan. Sepulang dari shalat tarawih, ada satu pesan
dilayar handphone ku dari nomor yang
tak ku kenal. Setelah ku selidiki, ternyata itu adalah sosok lelaki pada malam
itu. Sempat smsan dengannya selama
beberapa hari. Tak lama dari situ, sosok lelaki itu hilang tanpa kabar. Tak
pernah lagi ia menghubungiku dan tak pernah sekejappun aku melihat sosok lelaki
itu. Sampai Hari Raya Idul Fitri pun aku tak mendengar kabar sosok lelaki itu.
Hilang ?
Setelah dari itu, aku sempat untuk
tidak memikirkannya lagi. Tapi mengapa pada tanggal 10 Oktober 2011 sosok
lelaki itu datang kembali tepat dihadapanku. Saling sapa antara aku dan dia,
tapi tidak untuk berbincang lebih lama. Senja sorepun telah hadir dilangit.
Waktunya pulang ke rumah. Tak disangka, pada malam itu ternyata sosok lelaki
itu telah memperhatikanku. Dan lagu ungkapanku
itupun ditujukan untukku. Sampai-sampai malam itupun ku beri nama sebagai Malam Ungkapanku.
Pada suatu acara kematian dirumah
sahabat terdekatku, aku dan teman lainnya yang hadir pada malam itu juga hadir
d acara kematian tersebut. Ternyata sosok lelaki itu telah hadir lebih dahulu
dariku. Setelah aku tahu bahwa dia mempunyai rasa kepadaku, aku mulai risih
untuk berbicara dengannya. Bertatap mukapun aku tak bisa. Tapi pada acara malam
itu, aku merasa tersanjung olehnya. Aku merasakan sesuatu yang beda pada saat
ia bicara denganku dan bicara dengan yang lain. Apa maksud dari semua itu ?
Padahal saat itu aku telah mempunyai pemilik hati rahasia. Jalani saja dulu,
aku menapaki jalan itu yang ku harap kan kutemui jalan keluarnya.
Setelah dari situ, setiap malam
libur sekolah aku keluar rumah untuk berkumpul bersama mereka semua termasuk
sosok lelaki itu. Seperti biasa, sosok lelaki itu memainkan gitar dengan merdu
dan syahdu. Mulai dari situ, aku kagum dengan sosok lelaki itu. Sampai-sampai
akupun berniat untuk mengenal apa itu gitar, supaya aku bisa mengenal sosok
lelaki itu. Suara gitar dan suara dari sosok lelaki itu sama merdunya. Akupun
bermimpi suatu saat kelak aku akan mendapatkan lelaki yang pandai memainkan
gitar. Setidaknya sekarang impian ku setenga terwujud. Sosok lelaki itu
sekarang menjadi sosok yang indah dalam hatiku. Tapi sayangnya, tidak setiap
saat dia bisa bernyanyi sambil memainkan gitar persis dihadapanku. Aku percaya
masih ada waktu untuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar